Bagi para pecinta kopi, aroma adalah “jiwa” dari secangkir kopi. Tapi, pernahkah kamu merasa aroma kopi yang awalnya harum berubah jadi hambar setelah beberapa hari disimpan?
Padahal kopi itu baru digiling seminggu lalu tapi rasanya sudah berbeda.
Itu adalah masalah umum yang sering dialami oleh para pecinta kopi, untuk itu, kamu bisa lakukan beberapa cara yang akan kami bahas berikut ini.
Kenapa Aroma Kopi Bisa Berubah Setelah Disimpan?
Sebelum masuk ke pembahasan utama, perlu kamu ketahui kenapa aroma kopi bisa berubah setelah disimpan.
Perubahan aroma kopi bukanlah misteri, tapi hasil dari proses alami yang sering luput dari perhatian kita.
Empat musuh utama kopi bubuk adalah: udara, cahaya, suhu, dan kelembapan.
- Udara mempercepat proses oksidasi, yang membuat senyawa volatil (pembawa aroma kopi) menguap lebih cepat.
- Cahaya memicu reaksi kimia yang mengubah karakter rasa dan aroma.
- Kelembapan menyebabkan penggumpalan dan bahkan bisa memicu jamur mikro.
- Perubahan suhu mempercepat degradasi minyak alami pada kopi.
Cara Ideal Menyimpan Kopi Bubuk
Sebagai petani dan produsen kopi, kami punya kebiasaan khusus dalam menyimpan kopi hasil panen.
Tujuannya untuk menjaga kesegaran alami biji kopi tanpa kehilangan aroma khasnya.
Berikut cara yang bisa kamu tiru di rumah:
1. Gunakan Wadah Kedap Udara
Paparan udara yang terus menerus bisa mengurai kesegaran kopi, hasilnya rasa dan aroma kopi bisa rusak.
Cara pertama adalah dengan menggunakan wadah yang kedap udara.
Ada beberapa rekomendasi wadah yang bisa kamu gunakan, diantaranya :
- Wadah dari vakum stainless steel yang mampu mengeluarkan udara dari dalam wadah dan mencegah oksidasi.
- Wadah keramik yang mempunyai penutup rapat.
- Gunakan wadah plastik yang bebas BPA yang mempunyai sistem tekanan dan bisa mengeluarkan udara dari dalam wadah.
- Gunakan wadah kayu dan lengkapi bagian dalam menggunakan kedap udara. Dengan kayu yang mempunyai sifat alami bisa menyerap dan keseimbangan kelembapan.
2. Hindari Kulkas atau Freezer
Banyak yang salah kaprah menyimpan kopi di kulkas.
Padahal, suhu dingin dan lembap membuat kondensasi air terbentuk di dalam wadah, menyebabkan bubuk menggumpal dan aromanya cepat hilang.
Apalagi dengan mengeluarkan dan memasukan kopi secara terus menerus bisa membuat kopi cepat rusak.
Namun ada pengecualian dan bisa disimpan dalam freezer jika kamu punya kopi dengan jumlah yang banyak.
Dengan catatan pastikan tidak ada air sedikitpun dalam wadah yang akan membuat kopi beku dan keluarkan saat ingin digunakan.
Kemudian masukan kembali.
3. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering
Suhu ideal untuk penyimpanan kopi bubuk adalah 20–25°C. Sipan wadah di tempat yang sejuk, kering dan gelap.
Selain itu hindari dari sinar matahari langsung atau tempat panas seperti dekat kompor.
Selain itu, jangan simpan kopi di tempat yang lembap.
4. Perhatikan Tanggal Sangrai dan Kadaluarsa
Terakhir, selalu perhatikan tanggal sangrai dan kadaluarsa saat membeli kopi bubuk dalam kemasan.
Lalu Berapa Lama Waktu untuk Menyimpan Kopi Bubuk?
Ada waktu ideal yang harus kamu ketahui, kopi paling bagus di seduh tiga hingga empat minggu setelah di sangrai.
Selain itu, dari beberapa sumber menjelaskan jika kopi bubuk akan bertahan setelah dibuka hingga 3-5 bulan setelah tanggal produksi.
Namun jika masih belum dibuka atau masih dalam tahap penyimpanan, maksimal menyimpan adalah 1-2 bulan dengan wadah yang kedap udara.
Dengan memperhatikan hal ini, kamu tidak perlu khawatir lagi rasa kopi akan berubah karena kamu menyimpan dengan benar.
Kesimpulan
Aroma kopi bukan sekadar wangi, tapi bagian dari pengalaman menikmati kopi itu sendiri.
Jadi, kalau kamu ingin kopi bubuk tetap harum dan segar, ingat prinsip ini:
Jauhkan dari udara, cahaya, panas, dan lembap, maka aroma kopi akan tetap berbicara jujur setiap kali kamu menyeduhnya.
Dan kalau kamu ingin mencicipi kopi bubuk yang disangrai segar dengan cita rasa khas petani, Arsuma Coffee punya banyak pilihan kopi lokal dengan kualitas terbaik.
Karena bagi kami, setiap aroma kopi adalah cerita dari kebun.